Wednesday, 31 August 2016

Andromax Kok Melempem, Smartfren?

Ketika masih mengandalkan jaringan CDMA, seri Andromax Smartfren termasuk ponsel yang paling laris. Namun hadirnya 4G sayangnya malah bikin Andromax melempem.

Andromax Kok Melempem, Smartfren?

Hal mengacu pada data IDC di kuartal IV tahun 2015, Andromax masih mampu mengisi posisi ketiga sebagai merek ponsel paling diburu di Indonesia.

Ketika itu Andromax berhasil meraih pangsa pasar 9,7%, di bawah Samsung dengan porsi 19,75%. Sementara pemuncaknya ditempati Asus dengan torehan 21,9%.

Lenovo berada di posisi keempat dengan raihan 9,2%, dan produsen merek lokal Advan berada di peringkat kelima dengan pasar sebesar 8,8%.

Namun ketika Smartfren mulai gembar-gembor 4G di tahun 2016 malah mencatatkan prestasi kurang baik bagi Andromax. Laporan IDC kuartal I dan II 2016 mencatat jika Andromax harus rela terdepak dari lima besar.

Meski demikian Smartfren punya alasannya sendiri. Menurut Sukaca Purwoardjono, Device Planning and Management Division Head Smartfren, alasan turunnya penjualan Smartfren semata-mata karena transisi yang tengah dilakukan Smartfren dari CDMA ke 4G.

"Tahun 2015 adalah mulainya transisi Smartfren ke era 4G. Karena itulah penjualannya jadi seret, dampaknya jadi ke tahun ini," ujar Sukaca, di restoran Bebek Bengil, Ubud, Bali.

Kembali ke laporan IDC untuk kuartal I dan II 2016, sekarang giliran Samsung yang mendominasi. Produsen Korea Selatan ini berhasil mencetak pertumbuhan yang terbilang lumayan, yakni sebesar 18%.

Tapi yang paling mengejutkan adalah Oppo, produsen Tiongkok ini mencatatkan pertumbuhan sangat besar yang mencapai 183%. Pun begitu, Oppo masih berada di posisi kedua.

Sedangkan peringkat ketiga diisi oleh Asus yang pertumbuhan penjualannya sekitar 24%. Advan dan Evercoss yang pertumbuhan penjualannya sampai minus malah mengisi posisi keempat dan kelima. Penurunan yang dialami kedua produsen lokal ini berada di angka -12% dan -15%.

Walau penjualannya melempem di semester I 2016, namun Sukaca yakin penerimaan Andromax akan kembali pulih. Terutama seiring makin diterimanya Smartfren 4G oleh konsumen Indonesia. "Lihat nanti di kuartal-kuartal selanjutnya," tantang Sukaca. (yud/ash)

Thursday, 25 August 2016

Kaspersky Iming-imingi 'Pemburu Lubang' Rp 655 Juta

Meningkatkan perlindungan keamanan pada aplikasi bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menggandeng tukang ngoprek untuk menemukan celah keamanan. Itulah yang kini dilakukan Kaspersky.

Kaspersky Iming-imingi Pemburu Lubang Rp 655 Juta

Perusahaan keamanan asal Rusia itu menggandeng HackerOne, yang merupakan penyedia layanan platform bug bounty, untuk meluncurkan Kaspersky Lab Bug Bounty Program. Selain untuk mencari lubang keamanan, program ini juga dilakukan untuk meningkatkan hubungan dengan para peneliti keamanan eksternal.

Bug bounty program sendiri adalah sebuah langkah keamanan yang efektif dan telah terbukti dengan memberikan insentif kepada para peneliti eksternal untuk secara aman menemukan dan mengungkapkan kerentanan di perangkat lunak kepada perusahaan.

Tujuannya agar organisasi ini mampu memperbaiki masalah yang dilaporkan tanpa menempatkan pelanggan mereka dalam situasi berisiko.

Tahap pertama dari Kaspersky Lab bug bounty program secara resmi akan dimulai pada 2 Agustus 2016 dan berlangsung selama periode enam bulan. Selama fase awal ini, Kaspersky Lab akan menawarkan uang sebesar USD 50 ribu atau sekitar Rp 655 juta (USD 1 = Rp 13.100) sebagai imbalan bagi peneliti keamanan.

Para peserta bug bounty akan memeriksa produk andalan milik perusahaan, Kaspersky Internet Security dan Kaspersky Endpoint Security, yang ditujukan untuk konsumen dan perusahaan.

Setelah tahap awal selesai, perusahaan akan mengevaluasi hasil tersebut untuk menentukan produk serta imbalan tambahan yang akan diberikan pada fase kedua bug bounty program ini.

"Kaspersky Lab bug bounty program diharapkan dapat membantu perusahaan dalam memperkuat langkah-langkah mitigasi internal dan eksternal yang digunakan saat ini sehingga dapat terus meningkatkan ketahanan dari produk perusahaan," kata Nikita Shvetsov, Chief Technology Officer Kaspersky Lab dalam keterangan yang diterima detikINET, Jumat (12/8/2016). (asj/ash)

Sunday, 21 August 2016

Alibaba Makin Moncer

Alibaba baru saja melaporkan pencapaiannya di kuartal kedua 2016. Raksasa e-commerce asal China ini memperlihatkan pertumbuhan signifikan, terutama ketika dilihat dari pengguna mobile yang sudah melampaui pengguna desktop.

Alibaba Makin Moncer

Pendapatan Alibaba naik ke angka 32,2 miliar yuan, 59% lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Angka tersebut mencatatkan sejarah sendiri bagi Alibaba, karena merupakan yang tertinggi sejak perusahaan yang didirikan Jack Ma ini menginisiasi penawaran saham perdana terbesar di Amerika Serikat pada September 2014.

Vice Chairman Alibaba Joe Tsai mengatakan, pertumbuhan Alibaba banyak didorong dari performa pengguna mobile. Pendapatan mobile dari Alibaba naik lebih dari dua kali lipat menjadi 17,5 miliar yuan, dan jumlah pengguna aktif mobile bulanan meningkat 39%.

"Kami benar-benar sukses di mobile. Kami menunjukkannya," kata Tsai seperti dikutip dari CNBC, Jumat (12/8/2016), seraya menambahkan bahwa 75% volume barang kotor dan kunci metrik berasal dari mobile.

"Kami datang sejak dua tahun lalu, ketika orang mengkhawatirkan masalah itu. Dan hari ini Alibaba melaporkan bahwa monetisasi pengguna mobile kami telah melampaui monetisasi pengguna di PC," tambahnya.

Dikatakan Tsai, Alibaba saat ini punya 427 juta pengguna aktif bulanan, dan rata-rata intensitas pengguna membuka aplikasi naik tujuh kali dalam sehari.

"Frekuensi keterlibatan pengguna dengan aplikasi yang begitu tinggi membantu kami memonetisasi basis pengguna," pungkasnya. (rns/fyk)

LeEco Kucurkan Rp 39,5 Triliun untuk Wisata Mobil Listrik

LeEco mengumumkan rencana pembangunan kawasan Eco Experience LeSEE, sebuah kompleks industri dan pariwisata berisi fasilitas canggih manufaktur mobil listrik, kantor serta ruang pameran dan tempat wisata.

Untuk itu, LeEco merogoh kocek senilai 20 miliar yuan atau sekitar Rp 39,5 triliun. Perusahaan asal China ini juga sekaligus mengumumkan sebuah proyek kerjasama ekologi keuangan internet serta dana industri mobil pintar.

LeEco Kucurkan Rp 39,5 Triliun untuk Wisata Mobil Listrik

Terletak di dataran tinggi Moganshan High dan Zona Baru Pengembangan Teknologi di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, kawasan manufaktur LeSEE diklaim akan menjadi basis produksi mobil listrik paling maju di dunia dengan produksi tahunan diproyeksikan mencapai 400 ribu kendaraan.

Investasi kawasan manufaktur LeSEE untuk tahap satu ditetapkan sebesar 6 miliar yuan dengan target kapasitas produksi tahunan 200 ribu kendaraan. Kemudian investasi tahap dua dijadwalkan akan dikeluarkan dua tahun kemudian, sebesar dua kali lipat nilai investasi dan kapasitas produksi dari tahap satu.

"Setelah kawasan Eco Experience selesai dibangun, mobil pintar LeSEE akan menjadi produksi pertama mobil D-class dengan hak kekayaan intelektual independen yang berasal dari China. Hal ini merupakan pencapaian signifikan bagi industri mobil di China," kata pendiri sekaligus CEO LeEco Jia Yueting, melalui keterangannya, Jumat (12/8/2016).

Tak hanya itu, LeEco juga membangun sebuah kawasan bisnis yang terdiri dari kantor serta taman festival bertema unsur-unsur LeSports, Le Music serta berbagai seri TV atau film dari ekosistem LeEco untuk layanan dan konten.

Menurut rencana, semua kendaraan yang akan digunakan di 'eco-town otomotif' adalah mobil listrik, car sharing, dan dikendarai dengan teknologi autonomous lewat layanan internet.

Ekosistem mandiri LeEco akan memberikan nilai tambah ke seluruh mata rantai industri, termasuk R&D mobil listrik internet cerdas, manufaktur, pemasaran, kendaraan internet, intelligent driving, solusi charging, layanan purna jual, ride-sharing, dan operasi sosial.

LeEco saat ini memiliki tim mobil global lebih dari 1.000 elit profesional industri yang bekerja di kantor dan pabrik di Beijing, Shanghai, Silicon Valley, Los Angeles dan Jerman.

Keberhasilan kawasan Eco-Experience LeSEE nantinya akan menandai babak baru untuk proyek SEE. Hal ini juga akan menetapkan standar baru bagi model industri internet dan mobil. (rns/ash)

MacBook Baru Dilengkapi Sensor Sidik Jari dan Layar Sentuh

Apple tidak saja memperbarui lini iPhone dalam waktu dekat. Mereka pun dikabarkan bakal meluncurkan MacBook Pro terbaru.

MacBook Baru Dilengkapi Sensor Sidik Jari dan Layar Sentuh

Layaknya iPhone 7, sejumlah pembaruan disematkan pada MacBook Pro. Notebook ini dirumorkan tampil lebih ramping dari pendahulunya.

Tidak hanya itu, raksasa teknologi yang bermarkas di Cupertino, California, Amerika Serikat itu akan menyematkan layar OLED kecil di bagian atas keyboard. Ini bisa jadi komponen yang paling mengejutkan pada MacBook Pro.

Tapi sejauh ini tidak ada yang informasi bagaimana Apple akan memanfaatkan layar tersebut. Bisa jadi perusahaan yang dipimpin oleh Tim Cook itu akan mengantikan tombol fungsi fisik dengan layar sentuh.

Apple pun dikabarkan menyematkan sensor Touch ID pada MacBook Pro. Ini agar memudahkan penguna untuk membuka perangkat tanpa harus mengetik password. Cukup menggunakan sensor sidik jari saja.

MacBook Pro terbaru sempat dirumorkan bakal melenggang berbarengan dengan iPhone 7. Tapi Bloomberg seperti dikutip detikINET, Jumat (12/8/2016), melaporkan bahwa notebook ini tidak akan dirilis di bulan yang sama dengan penerus iPhone 6S itu.

Kemungkinan Apple akan menggelar acara sendiri untuk memperkenalkan MacBook Pro. Bisa jadi, Apple tidak mau notebook jagoannya itu kalah bersinar dengan ponsel barunya. (afr/rou)

Galaxy Note 7 RAM 6 GB Bukan Isapan Jempol

Spekulasi bahwa Samsung menyiapkan versi Galaxy Note 7 dengan kapasitas RAM dan memori internal lebih besar dibenarkan oleh petinggi Samsung. Dan tepat sesuai kabar yang beredar, model tersebut khusus diedarkan di China saja.

Galaxy Note 7 RAM 6 GB Bukan Isapan Jempol

Versi global Note 7 yang baru saja diluncurkan di New York mengusung RAM 4 GB dan memori internal 64 GB. Nah untuk pasar China, Samsung akan memperkenalkan Note 7 dengan RAM 6 GB serta memori internal 128 GB. Tentu harganya akan lebih mahal.

Raksasa asal Korea Selatan itu punya pertimbangan sendiri mengapa Note 7 versi lebih gahar itu hanya rilis di Negeri Tirai Bambu. "Karena perusahaan China agresif melakukan marketing dengan memori kapasitas tinggi," sebut Koh Dong jin, Head Samsung Electronics Mobile Business yang detikINET kutip dari Korea Times, Jumat (12/8/2016).

Vendor asal China memang seakan berlomba soal spesifikasi dan Samsung agaknya tak mau kalah untuk mempertahankan posisinya di sana. OnePlus 3 adalah salah satu contoh ponsel asal China yang mengusung RAM 6 GB.

Koh tidak menjelaskan secara detail apakah Galaxy Note 7 versi RAM 6 GB itu juga akan menyambangi negara lain. Sepertinya kecil kemungkinannya.

Note 7 sendiri mendapat pujian dalam berbagai hands on karena desainnya yang ciamik serta kemampuan baru seperti pemindai iris mata. Suksesor Note 5 itu memakai prosesor Snapdragon 820 atau Exynos 8890, baterai 3.500 mAh, Gorilla Glass 5, dan sertifikasi IP 68 yang membuatnya tahan air.

Note 7 ini memiliki kamera resolusi 12 megapixel dengan teknologi dual pixel, OIS, dan bukaan f/1.7 atau serupa dengan Galaxy S7. Hasil fotonya sendiri diklaim berkualitas sangat tinggi, bahkan di kondisi cahaya rendah. Di Indonesia, Note 7 sudah bisa dipesan seharga Rp 10,7 juta. (fyk/ash)