
Surat tersebut dikirimkan langsung kepada walikota dan bupati oleh Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) Kementerian Kominfo.
"Iya, kami sudah kirim surat ke walikota dan bupati," kata Direktur Utama BP3TI Anang Latif saat dikonfirmasi detikINET di Jakarta, Jumat (12/8/2016).
Sementara, Plt Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Noor Iza, saat berbincang dalam kesempatan terpisah juga mengakui banyaknya broker proyek yang mencatut nama Kominfo.
"Ada seseorang atau lebih yang membawa list program palsu tersebut dan menawarkan kepada pimpinan-pimpinan pemerintah daerah. Ada gubernur, ada bupati dan walikota, juga dinas-dinas," ujarnya saat ditemui detikINET.
Dalam list program palsu alias proyek bodong itu, Kominfo diklaim oleh sang broker, memiliki proyek-proyek yang akan dikerjasamakan dengan menggandeng Pemda.
"Seseorang tersebut memberikan janji agar Pemda mendapat jatah proyek tersebut. Tentu orang itu bermaksud memberikan keyakinan kepada para vendor atau investor akan adanya proyek tersebut," papar Noor Iza.
Tabel proyek bodong Kominfo.
"Bahkan dia itu menjanjikan pemenang-pemenang dengan membuat tabel bagi-bagi proyek yang sebenarnya bodong tersebut," ceritanya lebih lanjut.
Untungnya, kata dia, beberapa pimpinan Pemda sudah menyampaikan kepada Kominfo adanya broker yang menawarkan proyek-proyek tersebut -- yang sejatinya, tidak ada dalam program Kominfo.
Diakui oleh Noor Iza, sempat ada oknum karyawan Kominfo yang menawarkan proyek-proyek tersebut. Namun katanya, sudah diberikan peringatan.
"Saat ini orang tersebut sudah diberhentikan dari PNS. Namun tindakan-tindakan tersebut masih terjadi. Sehingga diharapkan kalangan Pemerintah Daerah berhati-hati," ujarnya mengingatkan.
Surat imbauan dari Kominfo.
"Kementerian kominfo selalu terbuka kepada kementerian/lembaga serta pemerintah daerah. Sekiranya dibutuhkan informasi atau permintaan apapun untuk konsultansi, kami terbuka," lanjut Noor Iza.
Ia juga berpesan kepada kalangan pelaku usaha lainnya, baik itu vendor, kontraktor, maupun investor, agar berhati-hati dengan bujuk rayu broker proyek yang meragukan.
"Silakan hubungi Kominfo melalui humas atau silakan datang langsung untuk kita hubungkan dan arahkan dengan struktural yang tepat untuk akurasi informasi," ujarnya.
No comments:
Post a Comment