
Sebanyak 76 buruh meninggal dunia dan 200 lainnya terjangkit penyakit serius. Sebuah investigasi menyebut jika semua korban bekerja di pabrik semikonduktor dan LCD Samsung.
Dari korban yang meninggal, rata-rata masih berusia 20-30 tahun. Sementara jenis penyakit yang diderita para korban di antaranya leukemia, limfoma, lupus dan multiple sclerosis.
Penyebab semua itu diduga lantaran lingkungan kerja yang tidak sehat. Para pekerja terkena paparan bahan kimia yang digunakan dalam pabrik Samsung yang berlokasi di Korea Selatan.
Dari invetigasi ini turut pula menguak bahwa Samsung menutupi informasi penting mengenai dampak paparan bahan kimia di lingkungan pabrik. Nahasnya pihak pemerintah Korea Selatan dianggap membiarkan hal ini.
Akibatnya, keluarga korban bakal sulit mendapatkan kompensasi terkait risiko pekerjaan. Karena tidak ada keterangan penyakit yang diderita korban berasal dari tempat mereka bekerja.
Seorang ayah korban mengaku pernah ditawari 1 miliar won atau setara Rp 11 miliar agar dirinya tutup mulut soal putrinya yang terkena leukemia. Adapula mantan karyawan yang bercerita bahwa ia kehilangan penglihatannya pasca didiagnosa terkena multiple sclerosis.
Pihak Samsung sendiri sudah mengeluarkan tanggapan terkait kasus ini. Mereka menyangkal tuduhan sengaja menyembunyikan informasi penting terkait risiko bahan kimia di pabriknya.
Berdasarkan hukum di Korea Selatan, perusahaan tidak wajib mengungkapkan informasi yang dianggap rahasia dagang. Tapi perusahaan harus mengungkapkan bila produk yang dibuat mengandung racun.
"Tidak benar bahwa kami menghalangi pekerja mengakses informasi kimia yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja," ujar pihak Samsung seperti dikutip dari BBC, Jumat (12/8/2016). (afr/ash)
No comments:
Post a Comment